Hujan deras yang melanda bagian hulu sejak Jumat, 8 Maret 2024, sore kemarin telah menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah di tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Tiga kecamatan yang terdampak adalah Grati, Winongan, dan Rejoso.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, wilayah yang paling parah terkena dampak banjir adalah dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, di Kecamatan Gerati.
Banjir di dusun ini dapat mencapai ketinggian 1 hingga 2 meter karena permukiman warga berada di daerah yang lebih rendah dari sungai, sehingga terbentuk cekungan.
Di wilayah kecamatan Rejoso, setidaknya empat desa terdampak, yaitu Toyaning, Arjosari, Rejoso Lor, dan Jarangan. Kerugian terparah terjadi di desa Toyaning, di mana sekitar 370 rumah terendam.
Meskipun mayoritas warga di wilayah terdampak memilih bertahan di rumah mereka, namun warga dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, terpaksa mengungsi ke masjid-masjid yang lokasinya aman dari banjir karena sebagian besar bangunan tempat tinggal warga sudah terendam.
Beberapa kampung juga mengalami pembuangan air yang berujung ke wilayah ini. Misalnya, air dari desa Karangkulilon dan Kedamletan mengalir ke wilayah tersebut. Meskipun hanya satu desa yang terkena dampak paling parah, namun kondisi lainnya tidak jauh lebih baik.
Bencana banjir ini terkadang dianggap sebagai peristiwa yang rutin, tetapi hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikannya. Penting untuk mencari akar permasalahan dan mencari solusi yang tepat. Jika air ini terus berlanjut, penting untuk segera mengevaluasi sistem drainase agar air dapat surut dengan cepat.
