DomaiNesia
DomaiNesia

Batas Kerjasama AI Dan Manusia ?

AI Artificial Intelegence Salesforce
banner 400x130 buku murah
65 / 100 Skor SEO

Pada 17-19 September 2024 digelar ajang konferensi kecerdasan buatan ( AI ) San Fransisco, Amerika Serikat. Ajang ini digelar oleh Salesforce Inc, dengan tajuk Dreamforce 2024. Sari Febriane, Jurnalis Kompas, menggambarkan bagaimana teknologi AI saat ini berkembang begitu jauh hingga “menyerupai manusia”.

Dia menceritakan tentang agen AI bernama Sophie, yang bertugas menerima telepon dari pelanggan mantel yang ternyata ukurannya tidak cocok. Dalam interaksinya, Sophie sangat luwes, cakap , bahkan memberikan solusi kepada pelanggan hingga masalah tersebut terselesaikan dengan memuaskan.

www.domainesia.com

Berdasarkan gambaran tersebut, tentu akan banyak tenaga manusia yang akan digantikan oleh agen AI seperti Sophie. Sehingga ada baiknya mulai saat ini, manusia sudah mulai memetakan sektor apa saja yang belum tersentuh AI.

Manusia juga harus serius untuk mengelola ketrampilan apa saja yang dibutuhkan untuk mengisi relung sektor kerja yang terpetakan. Tentu saja pengelolaan ini harus ada andil negara, terkhusus pemangku kebijakan di sektor pendidikan dan kebudayaan.

Saat ini agen AI seperti Sophie sudah dapat menganalisis data, mencari data yang tepat sesuai kebutuhan, menyusun rencana aksi setiap pekerjaan, dan mengambil beberapa tugas otonom sederhana. Jika dibandingkan dengan alur proses pendidikan manusia di Indonesia, kiranya Sophie dapat setara dengan lulusan SMA yang sedang kuliah sarjana. Sehingga perlu perenungan mendalam terkait batasan kapan menggunakan AI dan kapan menggunakan tenaga manusia. Atau jika digunakan bersama, sejauh mana batas kerjasama AI dan manusia bisa dilakukan.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *